Pada 20 Agustus 2025, Indonesian Mathematics Education Society (I-MES) mengadakan forum diskusi di Jakarta untuk para pemimpin, dosen, dan perwakilan Program Studi (Prodi) Pendidikan Matematika dari seluruh Indonesia. Forum strategis ini bertujuan untuk membahas tiga hal penting demi meningkatkan kualitas pendidikan, yaitu: akreditasi LAMDIK 2.0, implementasi Permendikbudristek No. 53 Tahun 2023, serta penguatan kerja sama antar-institusi melalui penandatanganan MoU. Acara ini menunjukkan komitmen untuk menyamakan standar dan praktik terbaik agar bisa menghasilkan lulusan yang relevan dan mampu bersaing secara global di bidang pendidikan matematika.
Diskusi utama dalam acara ini berfokus pada LAMDIK 2.0, sebuah instrumen akreditasi baru yang menekankan hasil dan kinerja, bukan hanya proses administratif. Menurut Ketua I-MES, Prof. Dr. Sri Adi Widodo, M.Pd., prodi ditantang untuk membuktikan keefektifan kurikulum, kualitas riset, dan dampak pengabdian masyarakat secara nyata. Penilaian kini berdasar pada metrik kinerja seperti tingkat serapan lulusan, relevansi lulusan dengan kebutuhan industri, serta publikasi ilmiah. Oleh karena itu, prodi perlu mengembangkan sistem evaluasi internal yang kuat dan mengumpulkan data yang valid, misalnya melalui survei alumni dan kolaborasi dengan industri. Forum ini menjadi tempat bagi peserta untuk menyamakan pemahaman tentang indikator-indikator baru ini, sehingga setiap prodi siap menghadapi proses akreditasi dengan baik.
Untuk memperkaya diskusi, forum ini menghadirkan dua pakar. Dr. Muhammad Irfan, S.Si., M.Pd., membahas pentingnya kurikulum Outcome-Based Education (OBE) dan kekhasan tiap prodi. Ia menekankan bahwa setiap prodi harus memiliki ciri unik, baik dalam kurikulum maupun riset, untuk memberikan nilai lebih kepada mahasiswa dan membedakan diri. Sementara itu, Dr. Cecep Anwar Hadi Firdos Santosa, S.Si., M.Si., menjelaskan cara mengukur Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) secara akuntabel menggunakan berbagai metode, seperti asesmen portofolio dan tes kinerja. Sesi ini memberikan panduan praktis bagi prodi untuk memastikan mahasiswa benar-benar mencapai kompetensi yang diharapkan.
Puncak acara ditandai dengan penandatanganan MoU antara I-MES dan beberapa perguruan tinggi. Kerja sama ini bertujuan untuk memfasilitasi kolaborasi dalam penelitian, publikasi, pertukaran dosen dan mahasiswa, serta pengabdian masyarakat. Diharapkan kolaborasi ini akan memperkuat ekosistem akademik pendidikan matematika di Indonesia, mendorong inovasi, dan meningkatkan dampak positif dari setiap prodi.
Secara keseluruhan, sarasehan ini menegaskan peran I-MES sebagai fasilitator utama dalam menciptakan sinergi antar-institusi pendidikan matematika. Tujuannya adalah agar pendidikan matematika di Indonesia terus maju, beradaptasi dengan kebutuhan zaman, dan menghasilkan lulusan yang unggul dan kompeten sebagai pendidik dan ilmuwan matematika di masa depan.